Pembahasan
Filsafat barat
Pemikiran filsafat yang berada di barat itu dimulai dengan lahirnya peradaban yunani yang mana mereka mengembangkan peradaban dengan penemuan di bidang intelektual murni yaitu antara lain, matematika, ilmu pengetahuan lain, dan filsafat. Perkembangan yunani karena kebebasan berfikir di yunani mengakibatkan nantinya muncul ilmu filsafat.
Awal mula filsafat berkembang di yunani dikarenakan kemenangan akal atas dongeng-dongeng atau mite-mite yang diterima dari agama, yang memberikan tentang asal-muasal segala sesuatu, baik dunia maupun manusia.
Di dalam sejarah filsafat dijelaskan bahwa 5 abad sebelum masehi terdapat sekelompok intelektual yang dalam bahasa Yunani disebut dengan ‘Sopihis’ , yang bermakna hakim atau ilmuwan. Kelompok ini selain memiliki pengetahuan yang cukup luas terhadap perkembangan ilmu pengetahuan pada zamanya, mereka juga berkeyakinan bahwa tidak ada sama sekali hakikat dan pengetahuan yang bersifat tetap. Mereka berpendapat bahwa tidak ada pengetahuan yang bisa memberikan keyakinan dan makrifat secara pasti. Kerja mereka adalah mengajarkan metode diskusi dan seni dalam berdebat. Mereka melahirkan banyak pengacara untuk membolak-balik fakta yang ada disidang pengadilan. Mereka mahir membuat kebatilan menjadi kebenaran atau kebenaran menjadi kebatilan. Oleh karna pekerjaan mereka adalah mengajarkan orang-orang bagaimana jatuh dalam kesalahan berfikir, akhirnya perlahan-lahan mereka sendirilah yang jatuh dalam kesalahan berfikir tersebut sehingga sampai pada suatu tahap mereka berkeyakinan bahwa tidak ada hakikat atau realitas dibalik pemikiran manusia!
Akhirnya kata ‘sophis’ yang bermakna ilmuan tidak lagi dipakai karna kata itu lebih dilekatkan pada orang-orang yang terjebak dalam kesalahan berfikir atau orang-orang yg mengingkari realitas.
Didalam menghadapi gerakan skeptisisme ini, socrates adalah tokoh pertama yang bangkit menentangnya dengan menyerang pandangan pandangan-pandanganya. Socrates menyebut dirinya ‘philosophos’ yang merupakan gabungan dari dua kata yaitu Phylos (pecinta) dan Sophia (hikmah/bijaksana).
Sejarah filsafat mencatat bahwa alasan socrates menamakan dirinya ‘Philosophos’ dikarenakan dua hal. Pertama, karna beliau rendah hati dan mengakui akan ketidaktahuanya mengenai sesuatu. Kedua, kritiknya pada kelompok skeptis pada masa itu yang menanamkan dirinya kaum ‘sophis’ dimana kelompok ini muncul hanya untuk kepentingan materi dan politik. Setelah socrates, kata filsafat senantiasa digunakan untuk menentang sophisme. Jalan socrates kemudian dilanjutkan oleh muridnya, Plato. Kemudian dilanjutkan oleh murid Plato yang begitu luar biasa yaitu Aristoteles. Didalam filsafat, Aristoteles mendapat gelar sebagai ‘guru pertama’. Sumbangsih sangat besar Aristoteles adalah kritik beliau terhadap pemikiran gurunya dan hal inilah yang menyebabkan filsafat menyebar secara luas. Akhirnya, Aristoteles menulis buku logika yang merupakan karya utama beliau dan sumbangsih terbesarnya bagi kemanusiaan.
untuk baca lebih lengkap artikel ini dowload di sini Filsafat barat.doc Continue reading →